Saturday, February 29, 2020

Oleh : Asran Salam Akhir-akhir ini, saya selalu kepikiran tentang masjid. Pikiran itu berseliweran di kepala setelah melihat dua...

Masjid Tanpa Iman?

No comments:
 


Oleh : Asran Salam


Akhir-akhir ini, saya selalu kepikiran tentang masjid. Pikiran itu berseliweran di kepala setelah melihat dua fenomena masjid di media sosial. 


Fenomena pertama, masjid mewah yang baru saja berdiri di Makassar. Masjid yang terdiri dari beberapa kuba. Pesonanya begitu memikat, sebab ia berada di pinggir pantai. Langsung terlintas dibenak kita, bahwa masjid itu menghabiskan banyak duit. 


Bila kita baca berita, nampak jelas di linimasa bahwa masjid itu dibangun di atas hasil reklamasi pantai yang banyak ditentang. Reklamasi itu, kita tahu merusak ekosistem laut. Para nelayan makin terhempas ke laut lepas untuk menangkap ikan. 


Yang kedua, masjid tak mewah--biasa-biasa saja. Kubanya cuma satu. Cat dindingnya mulai memudar. Tegelnya beberapa yang retak. Walau demikian, kebersihan tetap terjaga. Pengurus masjid betul-betul merawatnya.   


Tak hanya itu, masjid ini tak memiliki saldo sama sekali. Selalu nol rupiah. Sungguh jauh berbeda dengan masjid lain yang setiap jumatnya diumumkan dengan kas dari jutaan hingga ratusan juta bahkan sampai milyaran. 


Masjid ini tak memiliki kas, sebab setiap ada dana sumbangan masuk selalu dibelanjakan bagi orang-orang kurang mampu. Masjid ini menjadi pengayom masyarakat. Masjid benar-benar terasa kehadirannya. Tak hanya untuk digunakan ritual semata. 


Melihat dua fenomena masjid ini, lalu saya teringat sabda sang Nabi Saw. Sabda nabi kira-kira seperti ini, ada masjid dibangun di atas ketakwaan, adapula dibangun di atas kemunafikan (bukan atas dasar ketakwaan). Masjid yang dibangun seperti ini, nabi perintahkan untuk dirobohkan saja


Saya memaknai tutur sang nabi seperti ini. Yang dimaksud masjid dibangun bukan atas dasar ketakwaan, mungkin masjid yang kehadirannya menyisakan kerusakan di sekitarnya. Hadirnya hanya menjadi icon kesombongan semata. 


Sumber segala fitnah. Tak punya sumbangsih terhadap perubahan sosial. Hadirnya malah merusak alam dan hubungan sosial. Kasnya dikumpulkan hingga milyaran untuk mempercantik masjid itu saja. Dengan kas yang ada, tak terlibat membantu orang-orang yang hidup miskin.


Apakah masjid yang berkuba banyak di Makassar itu, dibangun atas dasar ketakwaan? Entalah.

No comments:

Post a Comment